02 Agustus 2007

Manfaat Minum Teh


Dengan mengonsumsi teh sebanyak enam cangkir setiap hari, tubuh kita akan menyerap sebanyak 70 mg protein. Sedangkan kandungan karbohidrat dari secangkir teh TANPA GULA yaitu 4-5%, sehingga teh merupakan minuman yang rendah kalori yang tepat untuk dikonsumsi orang yang ingin berdiet atau mempertahankan berat badan. Teh tergolong dalam minuman penyegar akibat kandungan kafein di dalamnya. Kandungan kafein dalam teh yaitu 60 mg per 100 ml. Kafein teh diserap usus dan masuk dalam aliran darah melalui proses yang kompleks dan sangat lambat sehingga reaksinya pun lebih ringan dari minuman berkafein lainnya. Jadi tidaklah berlebihan jika kita minum teh di pagi dan sore hari untuk mendapatkan pengaruh menyegarkan tersebut.

Minum teh secara teratur berarti sudah memberi 400-2.000 ppm dari sekira 280 mg anjuran kecukupan harian magnesium. Selain itu, mineral fluor diperlukan dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi, juga berperan dalam metabolisme tulang. Anggapan bahwa teh bisa membuat gigi tampak kusam ternyata tidak benar. Sebab ternyata teh mengandung fluoride yang dapat menjaga kesehatan mulut dan mengusir karang gigi. Teh mampu mengurangi virus pada rongga mulut dan bakteri berbahaya yang menyebabkan sakit gusi dan karang gigi. Selain itu fluoride pada teh juga mampu menguatkan email gigi dan mencegah kerusakan gigi. Sumbangan fluor dari teh terhadap keperluan harian sekira 90-350 mg.

Minum teh bisa mencegah osteoporosis pada wanita pasca menapause, dengan adanya vitamin K pada teh. Minum teh secara teratur dapat memenuhi kebutuhan vitamin K terutama untuk wanita berumur 20 tahun ke atas. Orang yang minum teh secara rutin memiliki massa tulang yang lebih padat. Selain itu wanita berumur lebih dari 55 tahun yang setiap hari sedikitnya minum teh hitam dua kali, 54% berkurang kemungkinannya terkena serangan arterosklerosis dibandingkan yang tidak minum.

Teh membuat peredaran darah menjadi lancar dan bersih. Teh juga bisa mengurangi kadar kolesterol dalam darah serta menurunkan tekanan darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang minum 2-3 cangkir teh hitam per hari memiliki risiko lebih sedikit mendapat serangan jantung dibandingkan yang tidak minum teh. Hal ini disebabkan teh membantu memperbaiki ketidaknormalan pembuluh darah arteri bekerja pada saat orang menderita penyakit jantung.

Bagi penderita diabetes, kandungan polifenol dalam teh juga bermanfaat untuk membantu menurunkan tingkat gula darah. Selain itu teh juga membantu untuk memperlambat proses penuaan. Hal ini sebagai hasil kerja antioksidan yang terdapat pada teh. Antioksidan mencegah produksi dan penumpukan oksigen aktif dan lipid peroksida dalam tubuh. Antioksidan pada teh juga memperlancar arteri mengirim darah ke jantung dan seluruh tubuh serta melindungi tubuh dari efek polusi serta dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menangkal serangan infeksi. (sumber pikiran-rakyat.com)

15 Juli 2007

Teh Rasa Susu, Waspadalah!


Jika Anda doyan mengkonsumsi minuman seduh jenis teh yang divariasi dengan rasa susu, Anda patut waspada! Pasalnya penelitian terbaru menyebutkan susu dapat menghilangkan khasiat teh yang sesungguhnya. Padahal setiap orang yang meminum teh berharap dengan khasiatnya, teh dapat mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke namun hanya jika dilakukan tanpa menambahkan susu kedalamnya. Demikian kata seorang ilmuwan Jerman.

Penelitian menunjukkan bahwa teh meningkatkan aliran darah dan kemampuan arteri untuk rileks namun penelitian di Rumah Sakit Charite di Universitas Berlin menemukan bahwa susu mengurangi dampak perlindungan terhadap penyakit jantung.

"Dampak manfaat dari meminum teh hitam menjadi terhalangi dengan penambahan susu," kata Dr Verena Stangi, seorang ahli jantung di rumah sakit itu. "Jika anda ingin minum teh untuk mendapatkan manfaatnya bagi kesehatan maka anda harus minum tanpa susu. Itu tampak jelas dalam penelitian kami," kata dia.

Teh adalah minuman kedua yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia setelah air sehingga setiap manfaat dapat mempengaruhi kesehatan publik. Namun, hingga kini belum diketahui jika menambahkan susu dapat memberikan dampak.

Stangi dan timnya menemukan bahwa protein yang disebut kasein dalam susu dapat menurunkan jumlah komponen dalam teh yang dikenal sebagai catheins yang meningkatkan perlindungan terhadap serangan jantung.

Mereka percaya penemuan itu, yang dilaporkan dalam Jurnal Jantung Eropa, dapat menjelaskan mengapa negara seperti Inggris, dimana teh secara rutin dikonsumsi, tidak menunjukkan penurunan resiko serangan jantung dan stroke dari kebiasaan minum tehnya.

Penelitian itu membandingkan dampak kesehatan dari minum air dan meminum teh tanpa susu pada 16 wanita sehat. Dengan menggunakan "ultrasound", mereka mengukur fungsi dari arteri di lengan bawah sebelum dan dua jam setelah minum teh.

Teh hitam signifikan dalam meningkatkan aliran darah dibandingkan dengan minum air namun penambahan susu mengurangi dampak dari teh. "Kami menemukan bahwa, sekalipun minum teh signifikan meningkatkan kemampuan arteri untuk rileks dan meningkatkan aliran darah dibandingkan dengan minum air, penambahan susu secara total mencegah manfaat biologi," kata Dr Mario Lopez, seorang ahli biologi molekuler dan salah seorang peneliti dalam penelitian itu.

Tes terhadap tikus memberikan hasil yang serupa. Ketika tikus diberi teh hitam yang melancarkan alirah pembuluh darah. Namun penambahan susu menghentikan manfaat itu. Teh juga menunjukkan tanda memiliki manfaat untuk mencegah kanker sehingga penemuan itu boleh jadi memiliki pengaruh yang lebih jauh.

"Karena susu tampaknya mengubah aktivitas biologi dari komponen teh, tampaknya manfaat anti-tumor teh juga dapat terkena dampaknya," kata Stangi. "Saya kira ini penting bahwa kita mempelajari kembali hubungan antara konsumsi teh dan pencegahan terhadap kanker, untuk melihat jika itu sebuah masalah," tambah dia. (sumber http://www.rileks.com/lifestyle)

Yang berbahaya di lingkungan kita


1. BEKAS BOTOL AIR MINERAL

Mungkin sebagian dari Kita mempunyai kebiasaan memakai dan memakai ulang botol plastik air mineral, kemudian menaruhnya di mobil atau di kantor. Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastik botol (disebut juga sebagai Polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol-botol ini mengandung zat-zat karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, Jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, Dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari matahari. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak Dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang Kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai berulang-ulang, jangan memakai botol plastik.

2. PENGGEMAR SATE

Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang dapat menyebabkan kanker. Untuk itu kita punya obatnya yaitu timun yang Disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.

3. UDANG DAN VITAMIN C

Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan Keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang Dan Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat keracunan yang fatal dalam hitungan jam.

4. MI INSTAN

Untuk para penggemar MI instan, pastikan Anda punya selang waktu paling tidak 3 (tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi MI instan, jika Anda akan mengkonsumsinya lagi. Dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi MI instan. Itu sebabnya mengapa MI instan tidak lengket satu Sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak, diputuskannya untuk mengkonsumsi mie instan setiap hari, sehingga akhirnya dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya lilin dalam MI instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa Tubuh Kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan lilin Tersebut.

5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN

Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-Hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan dan cenderung dianggap sebagai "pelindung" makanan. Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilih kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, Dan informasi. Ada Begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan. Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Inilah ranking teratas bahan kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.

a. Kertas
Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas koran dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal, hati, otak, syaraf dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis dan akut. Untuk terhindar dari makanan Yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang. Banyak Makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng dan tempe goreng yang dibungkus dengan koran karena pengetahuan yang kurang dari si penjual, padahal bahan yang panas dan berlemak mempermudah berpindahnya timbal ke makanan tersebut. Sebagai usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di atas piring.

b.Styrofoam
Bahan pengemas Styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan Yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan bahwa Styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer Styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut Juga mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang Mengungkapkan bahwa residu Styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu Itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada system endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan. (dari beberapa sumber)